Menyusul Perubahan Struktur di Disdik Kota BandungBANDUNG, (PR).-Minimnya database dan informasi tentang kejuaraan, termasuk prestasi yang diraih para siswa dan pelajar, membuat jalur prestasi banyak dipertanyakan oleh berbagai pihak. Sekolah pun kesulitan untuk melacak kebenaran dan membuktikan keaslian dari sertifikat dan bukti prestasi yang diajukan siswa baru untuk dapat masuk ke sekolah pilihan melalui jalur prestasi ini.
"Oleh karena itu, dengan adanya bidang pemuda dan olah raga di Dinas Pendidikan Kota Bandung, kami berharap semua informasi mengenai kejuaraan atau event lainnya bisa kita miliki, sehingga sekolah bisa memperoleh informasi tentang kebenaran dari sertifikat prestasi yang diajukan calon siswanya. Ya paling tidak bidang pemuda dan olah raga ini bisa menjadi database dan sumber referensi bagi seluruh sekolah di Kota Bandung, terutama untuk jalur prestasi ini," kata Kepala Bidang Pemuda dan Olah Raga Dinas Pendidikan Kota Bandung, Wawan Dewanta yang ditemui di ruang kerjanya, Selasa (29/1).
Wawan pun mengakui, selama ini jalur prestasi yang disediakan untuk mengakomodasi siswa-siswa berprestasi merupakan jalur yang cukup rawan. Sebab, bukan tidak mungkin siswa yang dianggap berprestasi di bidang olah raga misalnya, ternyata sebetulnya bukan siswa berprestasi.
"Bisa saja kan sertifikat itu dibuat pada saat itu juga, dan sekolah, termasuk disdik, tidak mampu membuktikan apakah sertifikat itu benar atau tidak. Atau bahkan bisa jadi kejuaraan yang tertulis di sertifikat itu juga sebenarnya tidak pernah ada," ungkapnya.
Bidang pemuda dan olah raga yang baru dibentuk seiring perubahan SOTK baru di Pemerintah Kota Bandung, kata Wawan, salah satunya akan menyediakan referensi tentang berbagai kegiatan, event, serta kejuaraan di bidang olah raga ataupun seni. Bahkan, Wawan pun tidak menutup kemungkinan jika ke depannya siswa yang masuk melalui jalur prestasi harus mendapat reko-mendasi dulu dari disdik berdasarkan informasi yang diberikan oleh bidang pemuda dan olah raga ini.
"Kalau data kita lengkap, masyarakat juga akan mudah untuk memperoleh informasi. Berdasarkan pengalaman kita kemarin kan jalur prestasi ini masih harus dibenahi lagi, " tuturnya.
Lebih lanjut, Wawan menuturkan, dalam bidang yang baru ini semua kegiatan pemuda yang ada di Kota Bandung akan menjadi fokus dan garapan utama. Lingkupnya pun tidak hanya terbatas pada lingkungan sekolah saja melainkan seluruh aktivitas yang terkait dengan pemuda dan olah raga.
"Sebenarnya kan kalau kita lihat potensi anak-anak muda di Kota Bandung ini sangat besar, dan selama ini belum ada wadah khusus yang fokus mengatur mereka. Makanya pemkot membentuk bidang ini agar bisa mengakomodasi semua potensi yang ada. Termasuk di antaranya adalah klub-klub motor yang ada di Bandung ini. Kita arahkan pada kegiatan-kegiatan yang bisa memberikan manfaat," katanya.
Struktur baru
Sesuai dengan perubahan SOTK di Pemerintah Kota Bandung, struktur di Dinas Pendidikan Kota Bandung pun berubah. Semula ada subdin yang khusus mengatur setiap tingkat pendidikan, yakni subdin TK/SD, subdin SMP, subdin SMA, subdin SMK, dan Pendidikan Luar Sekolah Pemuda dan Olah Raga, dengan seorang wakil kepala dinas dan kepala bagian tata usaha.
Kini dengan SOTK baru, wakil kepala dinas dan kabag TU dihilangkan dan diganti dengan seorang sekretaris. Begitu pula dengan subdin yang berubah menjadi bidang, yakni bidang TK/SD, bidang SMP, bidang SMA/SMK, bidang pendidikan nonformal, serta satu bidang baru, yakni bidang pemuda dan olah raga. (A-157)***
Pikiran Rakyat - 30 Januari 2008.